Langsung ke konten utama

DKP Aceh Bantu Benih Lele dan Kepiting Kepada Petani Tambak

BANDA ACE  - Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Aceh menyerahkan bantuan sebanyak 87.400 ekor benih ikan lele serta 1.450 kg benih kepiting dan 2.000 kg benih ikan rucah kepada dua kelompok tani di Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh.


Penyerahan bantuan bibit yang bersumber dari anggaran/APBA tahun 2013 itu dilakukan oleh Kadis Kelautan dan Perikanan Aceh Dr Raihana MSi diwakili Kabid Budidaya Ir T Diauddin dan Anggota Komisi F DPR Aceh Tgk Usman Muda yang diterima secara simbolis Ketua kelompok tani Gampong Asoe Nanggroe Syahruddin.

Pada acara penyerahan yang berlangsung, Selasa (10/9/2013), dan dihadiri masyarakat dan petani tambak  tersebut selain benih ikan lele dan kepiting serta benih ikan rucah pengadaan agroinput ikan air tawar untuk kelompok tani Gampong Asoe Nanggroe dan Gampong Surien juga diserahkan sebanyak 2.500 kg pakan jenis peilet finisher dan jenis FF-999.

Kabid Budidaya Ir T Diauddin disela-sela acara penyerahan menjelaskan, pihaknya sangat optimis pengembangan ikan lele dan kepiting di Provinsi Aceh kedepan sangat menjanjikan karena akhir-akhir ini produksi ikan tangkap di Aceh terus menurun. Terkait dengan itu Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh bersama dinas terkait di tingkat kabupaten/kota secara bertahap akan terus berupaya untuk menghidupkan kembali petani tambak sehingga tertampungnya tenaga kerja baru. “Menyanggkut komodisi apa yang layak dikembangkan di suatu daerah tentunya  akan dilihat sesuai kebutuhan suatu daerah karena kebutuhan pengembangan antara satu daerah dengan daerah lain sangat berbeda-beda,”ujar Diauddin.

Sementara itu Tgk Usman Muda yang dimintai tanggapannya mengakui, pihaknya selaku anggota DPR Aceh sangat mendukung dengan adanya penyerahan bantuan benih ikan lele, bibit kepiting dan ikan rucah tersebut karena hal itu sebagai upaya untuk membuka lapangan kerja dan sekaligus meningkatkan pendapatan  dan kesejahteraan masyarakat.

“Sebenarnya DPRA dan pemerintah tidak memprioritaskan benih ikan lele dan bibit kepiting yang dikembangkan, namun hal itu dilakukan sesuai usulan dari masyarakat khususnya petani tambak setempat.”ujar Usman Muda yang juga politisi Partai Aceh asal daerah pemilihan (Dapil I ) meliputi Kota Banda Aceh, Aceh Besar dan Kota Sabang .

Untuk itu ia meminta kepada para petani tambak yang menerima bantuan kiranya selalu mengikuti petunjuk dari dinas terkait sehingga apapun bantuan yang diterima dapat terus dikembangkan sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan masyarakat sekitar. Begitu juga kepada DKP untuk terus memantau perkembangan benih bantuan serta usaha masyarakat khususnya petani tambak.(Dl/mdi)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puluhan Ribu Pengguna Face Book,Kutuk Pelaku dan Pemilik FB “ Hina Nabi Muhammad”

(Pesan Rakyat) Aceh,   Sedikitnya 14325   pengguna   Jaringan sosial jenis Face Book, mengutuk   Keras   salah satu pengguna   FB   yang mencantumkan tulisan didindingnya, berisikan pelecehan terhadap Rasullullah (Nabi Muhammad.SAW). Face book yang beralamat email renna-angela@yahoo.com ini,     telah meng update   tulisan berbentuk makian dan penghinaan   atas Nabi   Muhammad SAW, sedikitnya empat kali berturut-turut,   dalam kurun waktu   3 hari sejak tanggal 29 hingga 31 Desember 2010. Yaitu Tanggal 23 Desember 2010 jam 9:05 dengan tulisan ”   gw kangen kontolnya mamad kontolnya segede batang kaktus, “   dan tiga   up date lainnya, tanggal 29 Desember 2010   sebanyak dua kali    yaitu sekira   jam 9:14   dan jam   9:17 , terakhir   tanggal 31 Desember 2010 jam 16:26 . Dengan tulisan yang lebih panjang.   “ muhamad perusak memek memek perempuan dasar nabi terkutuk!!!!! isi otak ma kontolnya cuma memek memek haram jadah!!!!!! dasar muhamad

Putri Bupati Diresepsi , 17 Ribu Tamu Jajaki Kota Jantho

Pesan Rakyat -Aceh Besar , Diperkirakan   sekitar 17000 jiwa lebih Masyarakat Aceh akan penuhi   lingkungan Kota Jantho hari ini (selasa 11/1/11), dimana 15000 jiwa, pengunjung merupakan para undangan resmi keluarga   Bupati Aceh Besar Dr.Tgk.H .Bukhari Daud,ME.d, sedangkan 2000 lain nya yang terdiri dari elemen masyarakat Aceh Besar dan sejumlah pegawai di jajaran Pemdakab setempat. Kegiatan kenduri   hudep (pesta-read) ini, adalah peresmian atas perkawinan dua putri Bupati Aceh Besar, yakni   Nada Riska,MSc dan Ade Nanda Alfitrah, dengan mempelai laki-laki yaitu,Oka Mardian.SPi dan Dr. Taufik Wahyudi Mahadi,SP.Og, yang berlangsung di lingkungan Pendopo Bupati Aceh besar di Kota jantho. Resepsi sekaligus acara terbesar yang pernah di gelar di kota Jantho   ini,merupakan satu-satunya kegiatan   pribadi   pimpinan Daerah   (Bupati) yang di gelar di Rumah dinas(Pendopo), dengan tujuan   untuk saling membagi kebahagian dengan   masyarakatnya. Kepa

Makan Kue Ilegal Sepasang Pelanggar Syariat di Eksekusi

Pesan Rakyat-Aceh Besar,  Akibat menikmati  Kue Ilegal (makanan Haram-read) sepasang anak manusia berbeda Kabupaten di Eksekusi Oleh Penegak Syariat Islam Kabupaten Aceh Besar , yang  berlangsung siang tadi usai Salat jumat di Lingkungan Mesjid Agung Al-Munawarah kota jantho. Pria  Asal Aceh jaya dan Wanita  asal Aceh Besar ini,  harus menerima Hukuman Cambuk  masing-masing sebanyak 8 kali  dari algojo, disebabkan  keduanya terlibat melakukan meusum , pada jumat malam tanggal 22 Oktober 2010  sekira jam 20.00 wib, di lereng perbukitan desa Tanoh Anoe kecamatan Lhong Kabupaten Aceh Besar. Sehingga kedua insan  yang telah  masing-masing berkeluarga tersebut dinyatakan melanggar Qanun Nanggroe Aceh Darussalam(NAD) nomor 14 tahun 2003, tentang pelanggaran  Syariat islam Meusum ,dengan ancaman hukuman 8 kali cambuk rotan di hadapan umum. Eksekusi yang di awali oleh tersangka  wanita  Kiki Haya Vila binti Yahya (17)  selanjutnya  algojo mengeksekusikan  

Terlibat Meusum, OKnum Polisi Di Sinabang Dihukum, Sipil di DPO

Simeulue -Inilah, muka oknum polisi berinensial  AZ dan SE, keduanya pelaku Meusum dengan salah seorang wanita  diluar nikah di Kabupaten Simeulue 3 juli lalu, sedangkan seorang lainnya warga sipil berinensial IA, hingga berita ini ditrbitkan masih berstatus DPO Polres Sinabang. Kompol Danu Windarto, yang bertindak sebagai ketua dalam sidang disiplin yang di gelar di Mapolres Simnabang Kabuapten Simeulue (20/7). Memutuskan Kedua Oknum Polisi Berpangkat Brigadir itu, di jerat dengan Peraturan Dsiplin Anggota Polri, Pasal 5 huruf a, PP nomor 2 tahun 2003, Dengan Ancaman  Hukuman  penjara  selama 21 hari.  Serta penahanan Pangkat selama 1 priode (6 bulan), serta kedua polisi itu juga akan di ganjar dengan sanksi di mutasikan, ke Pulau Siumat, Kecamatan Simeulue Timur. Keputusan ini lebih ringan dari pada tuntutan sebelumnya berjumlah 5 tuntutan, penundaan gaji  dan pangkat selama setahun ditolak. Berdasarkan keterangan dari Kapolres Sinabang melali Wakilnya Kompol

BEM FH Unmuha Aceh dan La-QUHP Gelar Seminar Tentang Kinerja Kepolisian di Aceh

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) bekerjasama dengan Lembaga Analisis Qanun Hukum dan Perundang-undangan (La-QUHP) Aceh menggelar seminar tentang kinerja kepolisian di Aceh, Kamis (30/5). Seratusan peserta memadati area seminar. “Tujuan pelaksanaan seminar untuk mengupayakan transformasi pemahaman terhadap peran kepolisian dalam penegakan hukum dan ketertibam masyarakat,” kata Ketua Panitia, Mikyal Bulqiah, didampingi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH Unmuha, Novrizal Juanda, di Kampus Unmuha Aceh.

9 TAHUN KABUPATEN ACEH JAYA BERUSIA

Jalan Lingkar Lingkungan Pemkab Aceh Jaya Positif   Jadi Arena Balap Motor  Pesan Rakyat-Aceh Jaya,  Jalan Lingkar di lingkungan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Jaya Desa Kuala Meurisi Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya, Resmi ditetapkan sebagai arena Sirkuit Kejuaraan Balap Motor,  baik di ajang  Kejuaraan Daerah (Kerda)  maupun Nasional. Hai itu dikatakan  keordinator  Wilayah (Korwil) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Aceh  Kabupaten Aceh Jaya Ulem Fahlevi, sore tadi di Lingkungan Kantor Pemkab Setempat. Menurut Ulem, lintas Jalan lingkar komplek Kantor Pemda Aceh Jaya, telah memenuhi standar Naional untuk ajang balap motor, karena memiliki lintas hingga 1,2 KM, sedangkan terkait tikungan yang dianggap masih kurang kemiringan  akan di perbaiki kembali. ” jalur ini sudah sesuai standar Nasional, hanya Saja  tikungannya  yang masih perlu perbaikan,”  kata Ulem Fahlevi,kepada media ini sore tadi usai menyerahkan hadiah  Kejuaraan   B