Banda Aceh- Sedikitnya 540 orang Jurnalis yang bekerja di provinsi Aceh, dan terdaftar di lembaga hukum pers Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang
Aceh, belum teruji kualitasnya. Sehingga
potensi profesionalisme wartawan dalam bekerja sebagai profesi Jurnalistik masih dipertanyakan, “ Baru 60 orang wartawan atau 10 persen yang telah dinyatakan lulus Uji Kompetensi wartawan (UKW),” kata Ketua PWI Aceh, Tarmilin
Usman, SE,MSi, dalam laporannya pada peresmian Sekolah Jurnalis Indonesia (SJI)
di Kantor PWI Aceh, di Banda Aceh, Senin (19/8).
Keseluruhan Wartawan yang
bersertifikan lulus Uji kopetensi Wartawan
(UKW) adalan peserta (UKW) dalam dua gelombang yang diadakan oleh PWI Aceh, beberapa waktu lalu. Yakni : gelombang
pertama tahun 2012 di Hotel Grand Nanggroe, dan gelombang kedua di
Gedung Kantor PWI Aceh awal 2013 lalu. Sedangkan
jumlah wartawan yang berkerja di berbagai media massa di Aceh, saat ini capai
600 orang.
Namun demikian tambah Tarmilin, tidak perlu merasah apatis, karena PWI Aceh, berjanji akan memfasilitasi Wartawan yang bekerja di Aceh,untuk mendapatkan kesempatan serupa
seiring dengan resminya Sekolah
Jurnalisme Indonesia (SJI) di Aceh, meski tidak sekaligus.
Untuk angkatan perdana, yang di
gelar sejak tanggal 19 -31 Agustus, PWI Aceh, memberikan peluang belajar selama
15 hari , kepada 30 orang wartawan aktif dan bekerja berbagai media massa di Aceh,” untuk angkatan ini hanya 30 orang yang dapat
kesempatan belajar , ” sebut Tarmilin.
SJI yang di kepalai oleh ketua
diklat PWI Aceh, iranda Novendi ini, di rencanakan akan ditingkatkan setatus, yakni tingkat Madia dan tingkat Utama, sedangkan untuk saat ini masih
ditingkat dasar, “ pendidikan ini akan kita lanjutkan hingga ke tingkat utama,”
pungkas Tarmilin Usman.
Tarmilin, optimis jika semua
wartawan mendapatkan pendidikan di SJI dan lulus kopetensi di akhir pendidikan,
maka wajah dunia jurnalis di Aceh, akan
lebih baik dan optimal dalam melakukan tugas Jurnalistiknya.
Ketua PWI Pusat, dalam
sambutannya , yang di sampaikan oleh Marah Sakti Siregar, sekaligus ketua
Yayayasan Sekolah Jurnalisme Indonesia (YSJI)
Pusat, menyatakan bahwa , SJI untuk provinsi
Aceh, merupakan sekolah wartawan ke sepuluh di seantero Nusantara dan ke empat
di pulau Sumatra, setiap peserta lulusan
SJI, dinyatakan sekaligus lulus uji kopetensi
wartawan (UKW) sesuai dengan
tingkatan pendidikan yang diikuti,” di SJI ini sekaligus dengan UKW,”
Papar, Marah Sakti Siregar.
Wakil Gubernur Aceh, Muzakir
Manaf, yang meresmikan langsung Sekolah
Wartawan ini Senin, (19/8), dalam sambutannya, berpesan agar peserta yang
diberikan kesempatan untuk belajar, harus serius dan konsisten dengan
pelajaran, “ saya harap peserta
benar-benar memanfaatkan kesempatan
ini,” pesan Mualem, Muzakir.
Kepada peserta , SJI Menerapkan sistem belajar tepat waktu ,
terfokus dan aktual, bagi peserta yang mangkir dari aturan yang diterapkan maka akan di
deportasi dari peserta ,” Dua kali pertemuan absen dan tanpa keterangan , maka
peserta dianggap gugur di pendidikan,” tegas Iranda, Kepala Sekolah Jurnalis
Indonesia (UJI) sekaligus ketua bidang Diklat
PWI Cabang Aceh, di sela-sela mengelar pelajaran perdana, sesaat usai SJI
diresmikan. (PR)
Komentar