Hujan deras disertai angin kencang yang melanda kawasan Kabupaten Aceh
Besar sejak Sabtu (8/6) malam hingga Minggu
(9/6) menyebabkan sejumlah gampong mengalami banjir. Salah satu kawasan
yang sangat parah dilanda banjir adalah Kecamatan Leupueng. Bahkan lokasi
wisata Brayeun, pemukiman warga, jalan, dan sawah milik masyarakat di lokasi
tersebut sempat tergenang. Namun, hingga Senin (10/6) siang, banjir di Kecamatan Leupueng dilaporkan mulai surut.
Mengutip penjelasan Camat Leupueng Hasri Yuliar SSos, Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM menjelaskan, penyebab banjir itu karena dangkalnya alur Sungai Krueng Raleung akibat sampah sisa-sisa musibah tsunami dan lokasi Blang Leuot yang dulunya terdapat jembatan, namun kini diganti dengan gorong-gorong sehingga air tak lancar mengalir.
“Lokasi banjir di Kecamatan Leupueng yaitu sepanjang jalan menuju lokasi wisata Brayeun, dan persawahan Blang Leuot, kompleks Mapolsek Leupueng, dan jalan menuju kantor Camat Leupueng. Masyarakat setempat berharap agar instansi terkait, baik di provinsi maupun kabupaten dapat membantu meringankan kerugian yang dialami warga akibat banjir tersebut,” kata Camat Leupueng Hasri Yuliar.
Ia juga meluruskan informasi yang disiarkan sejumlah media massa nasional dan daerah sebelumnya, bahwa terjadi pengungsian warga di wilayah tersebut akibat banjir. Menurut Hasri, tak ada warganya yang mengungsi. Namun, pihak Muspika Leupueng tetap siaga di lokasi kejadian.
Dijelaskan, pada Minggu (9/6) pagi, sejumlah pondok di lokasi wisata Brayeun sempat hanyut dibawa banjir. Sedangkan jalan menuju tempat wisata tersebut sempat tergenang mencapai 1 meter. Tetapi tak ada korban jiwa akibat musibah tersebut, meskipun pada Minggu pagi beberapa wisatawan dari Banda Aceh maupun Aceh Besar sempat ingin berekreasi. Ketika mengetahui Brayeun dilanda banjir, pengunjung pun segera pulang karena khawatir hujan deras kembali mengguyur kawasan pegunungan tersebut.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar Muhammad Iswanto menambahkan, Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah telah memerintahkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) untuk terjun ke lokasi banjir di Kecamatan Leupueng guna membantu dan memantau kondisi warga setempat. (***)
Mengutip penjelasan Camat Leupueng Hasri Yuliar SSos, Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP MM menjelaskan, penyebab banjir itu karena dangkalnya alur Sungai Krueng Raleung akibat sampah sisa-sisa musibah tsunami dan lokasi Blang Leuot yang dulunya terdapat jembatan, namun kini diganti dengan gorong-gorong sehingga air tak lancar mengalir.
“Lokasi banjir di Kecamatan Leupueng yaitu sepanjang jalan menuju lokasi wisata Brayeun, dan persawahan Blang Leuot, kompleks Mapolsek Leupueng, dan jalan menuju kantor Camat Leupueng. Masyarakat setempat berharap agar instansi terkait, baik di provinsi maupun kabupaten dapat membantu meringankan kerugian yang dialami warga akibat banjir tersebut,” kata Camat Leupueng Hasri Yuliar.
Ia juga meluruskan informasi yang disiarkan sejumlah media massa nasional dan daerah sebelumnya, bahwa terjadi pengungsian warga di wilayah tersebut akibat banjir. Menurut Hasri, tak ada warganya yang mengungsi. Namun, pihak Muspika Leupueng tetap siaga di lokasi kejadian.
Dijelaskan, pada Minggu (9/6) pagi, sejumlah pondok di lokasi wisata Brayeun sempat hanyut dibawa banjir. Sedangkan jalan menuju tempat wisata tersebut sempat tergenang mencapai 1 meter. Tetapi tak ada korban jiwa akibat musibah tersebut, meskipun pada Minggu pagi beberapa wisatawan dari Banda Aceh maupun Aceh Besar sempat ingin berekreasi. Ketika mengetahui Brayeun dilanda banjir, pengunjung pun segera pulang karena khawatir hujan deras kembali mengguyur kawasan pegunungan tersebut.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar Muhammad Iswanto menambahkan, Bupati Aceh Besar Mukhlis Basyah telah memerintahkan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) untuk terjun ke lokasi banjir di Kecamatan Leupueng guna membantu dan memantau kondisi warga setempat. (***)
Komentar