Langsung ke konten utama

2.017 Mahasiswa Wilayah Barat KKN di Aceh Besar

BANDA ACEH – Sebanyak 2.017 orang mahasiswa yang tergabung dalam Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri (BKS-PTN) Wilayah Barat melakukan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Besar. Pelepasan mahasiswa KKN Kebangsaan BKS-PTN Wilayah Barat tersebut berlangsung di Gedung AAC Prof Dayan Dawood Darussalam, Sabtu (29/6/2013). Hadir dalam kesempatan itu, Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal, sejumlah rektor yang tergabung dalam PTN Wilayah Barat, Wakil Bupati Aceh Besar Drs H Syamsulrizal MKes, unsur Muspida Aceh dan Muspida Aceh Besar, para guru besar dan dekan di jajaran Unsyiah. Di antara peserta KKN tersebut, juga tampak beberapa mahasiswa asal luar negeri, seperti Jamaika, Turki, dan dari negara Asia Tengah.

Wakil Bupati Aceh Besar Drs Syamsulrizal MKes menyatakan pihaknya menyambut baik atas kerjasama BKS-PTN Wilayah Barat yang menjadikan Kabupaten Aceh Besar sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan KKN Kebangsaan Tahun 2013. Diharapkan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut dapat mentransfer ilmu yang diperoleh mahasiswa selama di bangku kuliah sebagai darmabaktinya untuk mendukung pembangunan daerah. Di samping itu, dapat pula memperkenalkan budaya bangsa, makin memperkokog rasa kebangsaan, serta menjadi perekat sesama generasi muda bangsa dengan masyarakat desa. “Sehingga para mahasiswa dapat lebih mengenal dan mempelajari kebudayaan/adat istiadat di tempat-tempat yang dikunjungi dan menjadi contoh serta pedoman bagi masyarakat sebagai agen perekat generasi muda bangsa,” ungkap Syamsulrizal yang juga dosen FKIP Unsyiah tersebut.

Di antara masalah yang dihadapi bangsa saat ini, tambah Wakil Bupati Aceh Besar, antara lain adalah mulai melemahnya budaya gotong-royong dan merosotnya rasa empati sesama warga masyarakat. Untuk mengatasi masalah tersebut, peran perguruan tinggi dituntut untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan kembali rasa gotong-royong, empati, dan kerjasama. Melalui jalur perguruan tinggi, maka KKN sebagai salah satu mata kuliah wajib dapat menjadi wahana pembelajaran untuk membentuk karakter generasi muda sebagai upaya mengokohkan kembali rasa kebangsaan yang dapat diwujudkan dengan kerjasama antarperguruan tinggi negeri dan swasta dalam sebuah program bersama. Kepada mahasiswa, diminta supaya ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti Program KKN dapat menjadi bekal untuk meniti masa depan. Sebaliknya, warga desa yang memperoleh ilmu dan kesan mendalam melalui pelaksanaan program KKN itu.

Jika saat ini, para rektor tergabung dalam BKS-PTN Wilayah Barat melepaskan mahasiswanya mengikuti KKN di Aceh Besar, maka ke depan, hendaknya juga ada tugas lainnya dari para rektor untuk mengiringi mahasiswa yang terpikat hatinya dan kemudian menuju ikatan pernikahan pada pria atau gadis desa, dimana mereka telah mengabdi tersebut. “Kami berharap, ada di antara mahasiswa KKN yang kemudian mendapat jodoh di Aceh Besar,” ujar Syamsulrizal yang mendapat tepuk tangan dari para mahasiswa dan undangan yang hadir.

Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal menitip pesan kepada ke-1.017 mahasiswa KKN yang berasal dari 20 perguruan tinggi yang tergabung dalam BKS-PTN Wilayah Barat yang akan mengabdi di Kabupaten Aceh Besar supaya memberikan kontribusi maksimalnya untuk kepentingan masyarakat desa. Dalam kaitan itu, ilmu yang diperoleh selama dididik di perguruan tinggi hendaknya dapat diaplikasikan selama mengabdi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Para mahasiswa KKN juga harus menjaga nama baik almamater, bersikap sopan, dan melaksanakan tugas pengabdian sebaik-baiknya di desa.

Dengan tekad ikhlas dan bekerjasama secara baik dengan seluruh aparat dan warga desa, Rektor Unsyiah itu berkeyakinan, Program KKN akan semakin membawa manfaat untuk mendukung setiap program pembangunan yang dilaksanakan di pedesaan. Oleh karena itulah, mahasiswa KKN harus memanfaatkan potensi keunggulan di setiap desa untuk bersama-sama warga setempat bahu-membahu memberikan kontribusi guna mempercepat kemajuan wilayah tersebut. “Kami sangat berterima kasih atas kerjasama dan dukungan dari Pemkab Aceh Besar, sehingga diharapkan kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh 1.017 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri di wilayah barat ini akan sukses,” katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puluhan Ribu Pengguna Face Book,Kutuk Pelaku dan Pemilik FB “ Hina Nabi Muhammad”

(Pesan Rakyat) Aceh,   Sedikitnya 14325   pengguna   Jaringan sosial jenis Face Book, mengutuk   Keras   salah satu pengguna   FB   yang mencantumkan tulisan didindingnya, berisikan pelecehan terhadap Rasullullah (Nabi Muhammad.SAW). Face book yang beralamat email renna-angela@yahoo.com ini,     telah meng update   tulisan berbentuk makian dan penghinaan   atas Nabi   Muhammad SAW, sedikitnya empat kali berturut-turut,   dalam kurun waktu   3 hari sejak tanggal 29 hingga 31 Desember 2010. Yaitu Tanggal 23 Desember 2010 jam 9:05 dengan tulisan ”   gw kangen kontolnya mamad kontolnya segede batang kaktus, “   dan tiga   up date lainnya, tanggal 29 Desember 2010   sebanyak dua kali    yaitu sekira   jam 9:14   dan jam   9:17 , terakhir   tanggal 31 Desember 2010 jam 16:26 . Dengan tulisan yang lebih panjang.   “ muhamad perusak memek memek perempuan dasar nabi terkutuk!!!!! isi otak ma kontolnya cuma memek memek haram jadah!!!!!! dasar muhamad

Putri Bupati Diresepsi , 17 Ribu Tamu Jajaki Kota Jantho

Pesan Rakyat -Aceh Besar , Diperkirakan   sekitar 17000 jiwa lebih Masyarakat Aceh akan penuhi   lingkungan Kota Jantho hari ini (selasa 11/1/11), dimana 15000 jiwa, pengunjung merupakan para undangan resmi keluarga   Bupati Aceh Besar Dr.Tgk.H .Bukhari Daud,ME.d, sedangkan 2000 lain nya yang terdiri dari elemen masyarakat Aceh Besar dan sejumlah pegawai di jajaran Pemdakab setempat. Kegiatan kenduri   hudep (pesta-read) ini, adalah peresmian atas perkawinan dua putri Bupati Aceh Besar, yakni   Nada Riska,MSc dan Ade Nanda Alfitrah, dengan mempelai laki-laki yaitu,Oka Mardian.SPi dan Dr. Taufik Wahyudi Mahadi,SP.Og, yang berlangsung di lingkungan Pendopo Bupati Aceh besar di Kota jantho. Resepsi sekaligus acara terbesar yang pernah di gelar di kota Jantho   ini,merupakan satu-satunya kegiatan   pribadi   pimpinan Daerah   (Bupati) yang di gelar di Rumah dinas(Pendopo), dengan tujuan   untuk saling membagi kebahagian dengan   masyarakatnya. Kepa

Makan Kue Ilegal Sepasang Pelanggar Syariat di Eksekusi

Pesan Rakyat-Aceh Besar,  Akibat menikmati  Kue Ilegal (makanan Haram-read) sepasang anak manusia berbeda Kabupaten di Eksekusi Oleh Penegak Syariat Islam Kabupaten Aceh Besar , yang  berlangsung siang tadi usai Salat jumat di Lingkungan Mesjid Agung Al-Munawarah kota jantho. Pria  Asal Aceh jaya dan Wanita  asal Aceh Besar ini,  harus menerima Hukuman Cambuk  masing-masing sebanyak 8 kali  dari algojo, disebabkan  keduanya terlibat melakukan meusum , pada jumat malam tanggal 22 Oktober 2010  sekira jam 20.00 wib, di lereng perbukitan desa Tanoh Anoe kecamatan Lhong Kabupaten Aceh Besar. Sehingga kedua insan  yang telah  masing-masing berkeluarga tersebut dinyatakan melanggar Qanun Nanggroe Aceh Darussalam(NAD) nomor 14 tahun 2003, tentang pelanggaran  Syariat islam Meusum ,dengan ancaman hukuman 8 kali cambuk rotan di hadapan umum. Eksekusi yang di awali oleh tersangka  wanita  Kiki Haya Vila binti Yahya (17)  selanjutnya  algojo mengeksekusikan  

Terlibat Meusum, OKnum Polisi Di Sinabang Dihukum, Sipil di DPO

Simeulue -Inilah, muka oknum polisi berinensial  AZ dan SE, keduanya pelaku Meusum dengan salah seorang wanita  diluar nikah di Kabupaten Simeulue 3 juli lalu, sedangkan seorang lainnya warga sipil berinensial IA, hingga berita ini ditrbitkan masih berstatus DPO Polres Sinabang. Kompol Danu Windarto, yang bertindak sebagai ketua dalam sidang disiplin yang di gelar di Mapolres Simnabang Kabuapten Simeulue (20/7). Memutuskan Kedua Oknum Polisi Berpangkat Brigadir itu, di jerat dengan Peraturan Dsiplin Anggota Polri, Pasal 5 huruf a, PP nomor 2 tahun 2003, Dengan Ancaman  Hukuman  penjara  selama 21 hari.  Serta penahanan Pangkat selama 1 priode (6 bulan), serta kedua polisi itu juga akan di ganjar dengan sanksi di mutasikan, ke Pulau Siumat, Kecamatan Simeulue Timur. Keputusan ini lebih ringan dari pada tuntutan sebelumnya berjumlah 5 tuntutan, penundaan gaji  dan pangkat selama setahun ditolak. Berdasarkan keterangan dari Kapolres Sinabang melali Wakilnya Kompol

BEM FH Unmuha Aceh dan La-QUHP Gelar Seminar Tentang Kinerja Kepolisian di Aceh

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) bekerjasama dengan Lembaga Analisis Qanun Hukum dan Perundang-undangan (La-QUHP) Aceh menggelar seminar tentang kinerja kepolisian di Aceh, Kamis (30/5). Seratusan peserta memadati area seminar. “Tujuan pelaksanaan seminar untuk mengupayakan transformasi pemahaman terhadap peran kepolisian dalam penegakan hukum dan ketertibam masyarakat,” kata Ketua Panitia, Mikyal Bulqiah, didampingi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH Unmuha, Novrizal Juanda, di Kampus Unmuha Aceh.

9 TAHUN KABUPATEN ACEH JAYA BERUSIA

Jalan Lingkar Lingkungan Pemkab Aceh Jaya Positif   Jadi Arena Balap Motor  Pesan Rakyat-Aceh Jaya,  Jalan Lingkar di lingkungan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Jaya Desa Kuala Meurisi Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya, Resmi ditetapkan sebagai arena Sirkuit Kejuaraan Balap Motor,  baik di ajang  Kejuaraan Daerah (Kerda)  maupun Nasional. Hai itu dikatakan  keordinator  Wilayah (Korwil) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Aceh  Kabupaten Aceh Jaya Ulem Fahlevi, sore tadi di Lingkungan Kantor Pemkab Setempat. Menurut Ulem, lintas Jalan lingkar komplek Kantor Pemda Aceh Jaya, telah memenuhi standar Naional untuk ajang balap motor, karena memiliki lintas hingga 1,2 KM, sedangkan terkait tikungan yang dianggap masih kurang kemiringan  akan di perbaiki kembali. ” jalur ini sudah sesuai standar Nasional, hanya Saja  tikungannya  yang masih perlu perbaikan,”  kata Ulem Fahlevi,kepada media ini sore tadi usai menyerahkan hadiah  Kejuaraan   B