Sudah beberapa bulan yang lalu
penggilingan tebu secaratradisional di desa lamgeurehe sudah tidak ada lagi,
dikarenakan para petani tebu tersebut sudah tidak ada tambahan modal untuk menanam tebu yang sudah
panen,gilingan pun sudah rusak.
Menurut Kepala Desa Lamgeureuhe
Rusli ,ys. Yang ditemui Wartawan
mengatakan selama ini petani tebu tidak menggiling lagi tebu selama enam bulan
karena tidak cukup penghasilan, dan harga gulanya murah, petani pun ikut malas
mengerjakan ini lagi,
Rusli menambahkan kini sudah ada
janji dari dinas pertanian, untuk memberikan modal usaha kepada petani
penanaman tebu di sini,tetapi sampai sekarang belum ada tanda tanda program
pemberian modal tersebut kepada kami, dan kami yang ada hanyalah bibit tebu
seluas dua hektar, dan itu semua sudah di tanam.
Dalam hal tersebut kami di sini
sangat membutuhkan pinjaman modal pada pihak pemerintah,untuk
mengembangkan system penanaman tebu yang
profisional dan handal. Apa lagi pada beberapa bulan yang lalu pihak
perkebunan Aceh sudah berjanji pada
kami,untuk membangun satu gudang dan didalamnya di buat dua mesin gilingan
tebu, yang rencananya di datangkan dari bandung.
Adapun anggaran yang di butuhkan
untuk pembangunan gudang dan mesin penggiling tebu tersebut sekitar 500 juta,
itu sudah termasuk anggaran penambahan bibit seluas 6 hektar lagi, dan yang
sudah ada Cuma dua hektar sudah berumur empat bulan.Ini kami harus tunggu
delapan bulan lagi baru bisa panen,’’ kata
Rusli.
Komentar