Kegiatan Petani di pastikan Tidak Akan Terganggu
Meski kedua saluran induk Irigasi yang terdapat di wilayah Kabupaten Aceh Besar, sedang dilakukan rehabilitasi, namun aktifitas petani dipastikan tidak akan terganggu. Sebab jadwal pelaksanaan pekerjaan dikerjakan dalam kurun waktu jeda tanam petani, yaitu April hingga juli mendatang,” bila pekerjaan terlaksana sesuai target, kegiatan petani tidak akan terganggu,” kata Kepala pengairan Kabupaten Aceh Besar, Ir. Anwar, kepada Kabar Aceh, Rabu, 17 April, pekan lalu di Kota Jantho.
Perbaikan Irigasi Krueng Jree dan Saluran Induk Kreung Aceh, kini sedang dikerjakan oleh rekanan, melalui proyek bersumberdana dari pemerintah pusat, dengan limit masa pekerjaan Feberuari – November 2013. Hasil pertemuan pihak rekanan CV. Karya Putra Mandiri , CV. Arena Budaya dengan pihak pengairan Kabupaten setempat, beberapa waktu lalau. berkomitmen pekerjaan tersebut ditargetkan dapat diselesaikan jauh sebelum limit waktu berakhir, “ komitmen mereka Juli sudah selesai dilaksanakan rehabilitasi irigasi dimaksud,” Papar Anwar .
Namun jika pekerjaan tersebut tidak dapat di kejar sebagaimana yang telah direncanakan, lanjut anwar, maka potensi gagal tanam akan menimpa sebahagian wilayah tanam Aceh Besar, yang berada dialiran Sektor IX hingga XVI, bagi lintas Irigasi Kreung Aceh bagian timur, dan bagian barat, dikawasan Kecamatan Kuta Malaka hingga ke hilirnya. Sedangkan bagi petani yang menggunakan irigasi kreung jree, total tidak dapat bertani,” itu bila tidak tercapai sebagaimana yang ditargetkan,” terangnya.
Menurut Anwar, bila dilihat dari eksitensi pekerjaan yang dilakukan oleh dua rekanan tersebut, target dimaksud dapat di capai, meski pekerjaan baru dimulai April lalu, demikian juga dengan kondisi petani saat ini hanya dalam masa panen sedangkan masa tanam masih jauh, oleh sebab itu, dirinya mengharapkan agar masyarakat dapat memberikan dukungan penuh kepada dua rekanan tersebut guna tercapainya target pekerjaan sebagaimana yang telah di rencanalan,” untuk mencapai target tersebut perlu dukungan dari semua pihak, sehingga semuanya lancar,” harap dan pesan Anwar.
Data pengairan terkait, jumlah kerusakan irigasi diwilayah tersebut, sudah menunjuki angka yang cukup signifikan sehingga potensi kehilangan air sangat besar, disamping kondisi debit air di dua sumber tersebut kian hari terus merosot,” potensi kerusakan irigasi sudah tinggi, namun angka rehab yang di realisasi tahun ini hanya sebatas 3 sektor dulu, yaitu sektor IX hingga XI, “ semoga kedepan mampu terealisasi keseluruhannya,” harap Anwar.
Seiring dengan rehabilitasi dua Irigasi induk itu, dinas pertanian ,tanaman pangan dan holtikultura Aceh Besar, sudah mengatisipasinya dengan menyediakan sedikitnya 5000 hektar tanaman jagung, dan kini sudah dan akan disalurkan kepada masyarakat, “ sebagai pengganti kegiatan masyarakat kita sudah siapkan bibit dan biaya garap tanaman jagung kepada warga,” kata Hasballah, saat dikonfirmasi Kabar Aceh, terkait potensi gagal tanam petani kedepan. (Dahlan)
Komentar