Minimal dua hari sekali kondisi aliran air bersih bersumber di mata air Alue Talo, gampong Panggong Kecamatan Krueng Sabee Aceh Jaya, mengalami macet dan putus total, sehingga penyaluran air bersih kepada warga di Tiga Gampong bertetangga di wilayah itu mengalami gangguan serius dalam dua bulan terakhir , “ selama dua bulan ini, kondisi aliran air bersih ke kampung kami selalu terganggu, “ keluh salah seorang warga Gampong Panggong kecamatan Krueng Sabee Aceh Jaya, kepada Kabar Aceh, Rabu, 28 Maret, Pekan lalu di Gampong setempat.
Gangguan dimaksud disinyalir akibat adanya pengerukan pembukaan usaha tambang emas di area hulu anak sungai dimaksud, sehingga jaringan sanitasi air yang dibangun oleh NGO CWS- Dian, pada tahun 2008 silam itu, kini keram mengalami penyumbatan, dengan material tanah buangan milik perusahaan itu, akibatnya warga merasa resah jika kondisi ini tidak segera ditangani oleh pemerintah, terutama kala guyuran hujan tiba, “ jika musim penghujan tiba, tanah buangan galian itu, menyumbati pipa air kami,” terang sumber ini lagi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Aparatur Gampong setempat, Ali Hasyimi, kepada Kabar Aceh, mengatakan seyogianya area tersebut memang dilindungi sebab disana terdapat sumber mata air yang digunakan warga sebagai sumber air bersih, bahkan sejak tahun 2008 telah dibangun sanitasi air oleh salah satu NGO luar. Ironisnya tanpa konfirmasi apapun dengan masyarakat setempat area tersebut di kuras dan dirusak, akibatnya kondisi aliran air bersih warga kini terganggu dan terancam putus total,” aliran air sudah parah terganggu, paska pembukaan tambang emas itu,” kata Ali Hasyimi,mewakili Geuchik Gampong Panggong, kepada Kabar Aceh, Rabu,28 Maret ,pekan lalu.
Ali menembahkan, pengerukan itu, jelas sangat mengancam kenyamanan dan kebutuhan warga, sebab semua tanah bekas pengerukan mengarah ke permukaan alur, celakanya lagi pembersihan lahan mengunakan alat berat jenis, Drozer. Sehingga lokasi dimaksud kini sudah tandus,” Ujar Ali, dengan nada kecewa.
Ditempat terpisah, Irwandi dari Forum DAS Krueng Sabee Aceh Jaya, saat dikonfirmasi media ini mengatakan, bahwa pihaknya akan mendesak pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, untuk segera turun tangan dalam persoalan ini, sebelum tindakan massal berlangsung, sebab warga berhak mempertahankan aset nyan, konon lagi itu berupa air bersih yang telah dilengkapi sanitasinya.
,” kami mengharapkan pemerintah tanggap terhadap persoalan ini, dan jangan menunggu tindakan massa berlangsung ” tegas Irwandi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media Kabar Aceh, bahwa pengerukan dan penggalian lubang tambang emas diarea hutan hulu alur Alue Talo itu, disebut-sebut dilakukan oleh PT Zahara Ujong Sumatra, dengan menggunakan alat berat jenis Drozer, dan dominan tenaga kerja berasal dari luar daerah, kecuali itu saat pekerjaan dimulai tidak ada konfirmasi dengan warga setempat, sedangkan keberadaan sumber mata air, sudah diketahui sebelumnya.
Amatan tim Koran Kabar Aceh, sekitas hulu Alur Talo, dalam kondisi gundul tampak sejumlah lubang mulai dikerok, dengan berbagai posisi, sedangkan dominan tanah buangan ditempatkan di posisi arah hulu Alur Talo.
Sementara Kepala Bidang Pertambangan Kabupaten Aceh Jaya, Irwansyah, yang dicoba hungungi oleh Tim Koran Kabar Aceh, melalui hand phone selulernya, beberapa kali tidak berhasil di mintai tanggapannya, terkait izin operasional pembukaan lahan tambang oleh PT .Zahara Ujung sumatra itu. (DL/K)
Gangguan dimaksud disinyalir akibat adanya pengerukan pembukaan usaha tambang emas di area hulu anak sungai dimaksud, sehingga jaringan sanitasi air yang dibangun oleh NGO CWS- Dian, pada tahun 2008 silam itu, kini keram mengalami penyumbatan, dengan material tanah buangan milik perusahaan itu, akibatnya warga merasa resah jika kondisi ini tidak segera ditangani oleh pemerintah, terutama kala guyuran hujan tiba, “ jika musim penghujan tiba, tanah buangan galian itu, menyumbati pipa air kami,” terang sumber ini lagi.
Hal tersebut dibenarkan oleh Aparatur Gampong setempat, Ali Hasyimi, kepada Kabar Aceh, mengatakan seyogianya area tersebut memang dilindungi sebab disana terdapat sumber mata air yang digunakan warga sebagai sumber air bersih, bahkan sejak tahun 2008 telah dibangun sanitasi air oleh salah satu NGO luar. Ironisnya tanpa konfirmasi apapun dengan masyarakat setempat area tersebut di kuras dan dirusak, akibatnya kondisi aliran air bersih warga kini terganggu dan terancam putus total,” aliran air sudah parah terganggu, paska pembukaan tambang emas itu,” kata Ali Hasyimi,mewakili Geuchik Gampong Panggong, kepada Kabar Aceh, Rabu,28 Maret ,pekan lalu.
Ali menembahkan, pengerukan itu, jelas sangat mengancam kenyamanan dan kebutuhan warga, sebab semua tanah bekas pengerukan mengarah ke permukaan alur, celakanya lagi pembersihan lahan mengunakan alat berat jenis, Drozer. Sehingga lokasi dimaksud kini sudah tandus,” Ujar Ali, dengan nada kecewa.
Ditempat terpisah, Irwandi dari Forum DAS Krueng Sabee Aceh Jaya, saat dikonfirmasi media ini mengatakan, bahwa pihaknya akan mendesak pemerintah Kabupaten Aceh Jaya, untuk segera turun tangan dalam persoalan ini, sebelum tindakan massal berlangsung, sebab warga berhak mempertahankan aset nyan, konon lagi itu berupa air bersih yang telah dilengkapi sanitasinya.
,” kami mengharapkan pemerintah tanggap terhadap persoalan ini, dan jangan menunggu tindakan massa berlangsung ” tegas Irwandi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media Kabar Aceh, bahwa pengerukan dan penggalian lubang tambang emas diarea hutan hulu alur Alue Talo itu, disebut-sebut dilakukan oleh PT Zahara Ujong Sumatra, dengan menggunakan alat berat jenis Drozer, dan dominan tenaga kerja berasal dari luar daerah, kecuali itu saat pekerjaan dimulai tidak ada konfirmasi dengan warga setempat, sedangkan keberadaan sumber mata air, sudah diketahui sebelumnya.
Amatan tim Koran Kabar Aceh, sekitas hulu Alur Talo, dalam kondisi gundul tampak sejumlah lubang mulai dikerok, dengan berbagai posisi, sedangkan dominan tanah buangan ditempatkan di posisi arah hulu Alur Talo.
Sementara Kepala Bidang Pertambangan Kabupaten Aceh Jaya, Irwansyah, yang dicoba hungungi oleh Tim Koran Kabar Aceh, melalui hand phone selulernya, beberapa kali tidak berhasil di mintai tanggapannya, terkait izin operasional pembukaan lahan tambang oleh PT .Zahara Ujung sumatra itu. (DL/K)
Komentar