Aceh Besar - Patut dipertanyakan
dan perlu diperjelaskan dengan seksama
oleh pihak terkait, terhadap kegiatan ritual yang di gelar oleh sekelompok
masyarakat di Gampong Meunasah Lhok Kecamatan Lhoong Kabupaten Aceh Besar, yang
berlangsung di Gua Tapa di Kaki Gunung
Gampong setempat ,Senin (2/1/2012).
Pasalnya kegiatan yang disebut bertema kenduri itu,
pada prakteknya tidak menyerupai sebuah
khanduri yang biasa di gelar oleh masyarakat Gampong di wilayah dalam provinsi Aceh,
dimana kegiatan yang berlangsung di muka
mulut gua di salah satu sisi kaki gunung Gampong Meunasah Lhok
itu, bila di amati dengan seksama, cenderung mirip pesta dan
pertunjukan.
Berdasarkan hasil investigasi
yang dilakukan media ini, Informasi berkembang simpang siur, antara kegiatan gampong dan di fasilitasi
pihak lain, kenduri tidak berupa pembacaan Yasin, tahlilan atau
doa bersama, melainakan pergelaran rapai dabus
dengan sejumlah antraksi yang
dilakoni oleh wanita yang di sebut-sebut sebagai donatur kegiatan itu, secara gamblang
di hadapan masyarakat umum.
Kegiatan di gelar di lokasi
khusus (Gua) dan tertutup untuk publik, Maksud
dan tujuan dari kegiatan tidak diizinkan
untuk dipublikasi di media massa, Masyarakata
di iming-imingkan dengan pemberiaan uang, sembako dan pembangunan pasantren di
Lokasi Gua Tapa itu.
Ada ungkapan yang mengarah ke
sifat pendangkalan Aqidah, dimana warga
mengaku di sebut-sebut oleh
donatur tersebut, bahwa air laut tidak suci, Serta di titik kegiatan di
laksanakan tidak di gelar salat dan salat berjamaah.
Geuchik Gampong Meunasah Lhok,
Mahdi, yang dikonfirmasi via telpon
malam tadi, mengaku kegiatan itu, hanya kegiatan rutinitas masyarakat, berdoa untuk keselamatan diri dari segala marabahaya,
tapi tidak disebutkan waktu pelaksanaan
biasa dilaksanakan tiap tahunnya oleh masyarakat setempat, “ ini hanya kenduri keselamatan saja,” kata geuhik Mahdi.
Sedangkan pengakuan warga,
kegiatan itu adalah dilaksanakan oleh salah satu wanita yang di sebut-sebut sebagai donatur, sedang masyarakat hanya menyedia
tempat dan menghadirinya saja.
Ironisnya Camat Lhong, Drs Sabri, yang di hubungi media,
mengaku kedatangannya ke tempat tersebut
hanya sebagai undangan, sedangkan terkait
kegiatan itu, dirinya belum mendapat
laporan secara konkrit dari geuchik Gampong
setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Sabri pun berjanji akan memanggil
Geuchik terkait untuk di mintai keterangan berkaitan kegiatan itu, “ saya akan
panggil Geuhik bersangkutan, karena
hingga saat ini belum ada laporan secara detil ke kami terkait kegiatan
dan tujuan dari dilaksanakannya kegiatan itu, serta donatur itu” Demikian kata Sabri, Kepada wartawan. (red**)
Komentar