Aceh Besar- Sebanyak tiga buah Proyek milik Pemerintah Provinsi Aceh, yang dibangun di Gampong Panca Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar, dalam kondisi terbangkalai alias tidak rampung dikerjakan, Pada hal ke tiga proyek tersebut merupakan sarana vital bagi masyarakat setempat.
Adapun proyek tersebut adalah Jembatan yang menghubungi Gampong Panca dan Gampong Panca Kubu, dengan kondisi bangunannya hanya terbangun tiga buah tiang beton jumbo, Gedung Taman Kanak-Kanak Negri (TKN) satu atap Panca pembangunan baru selesai tembok dinding, sedangkan gedung Ruang Kegiatan Belajar (RKB) SLTP kelas Jauh belum difinising, keduanya terletak di komplek SD Gampong Panca, ironisnya gedung (RKB) ini belum sempat digunakan untuk proses belajar mengajar, sejumlah sisi bangunan telah roboh, diduga kualitas bangunan sangat buruk dan dikerjakan asal jadi oleh pihak rekanan Dinas terkait.
Berdasarkan data yang di peroleh media ini, ketiga bangunan tersebut dibangun dengan anggaran tahun 2008, setelah masyarakat setempat mengusulkan kepada gubernur Aceh empat tahun lalu.
Alhasil ,harapan masyarakat pedalaman Aceh Besar itu, terjawab tetapi tidak sempurna, buktinya hingga masa jabatan gubernur hampir berakhir tidak satu pun bangunan aspirasi rakyat itu dapat di manfaatkan.
Akibatnya masyarakat setempat kian hari makin mengeluh, terutama menyangkut dengan Pembanguan Jembatan dan gedung TK serta SLTP Kelas Jauh yang sudah diabaiakan pemerintah Aceh.
Persoalan yang cukup serius, dimana seluruh aktifitas masyarakat lumpuh total dan proses belajar mengajar seluruh anak-anak dari Gampong Panca Kubu terpaksa dihentikan , tatkala hujan melanda gampong tersebut sekaligus banjir sungai Krueng Panca, karena tidak ada jalur alternatif lain.
“ Siswa kami sering tidak ikut belajar, bila banjir melanda sungai yang di lintasi calon jembatan itu,” kata Samsul Bahri , salah seorang masyarakat Gampong Panca Kubu sekaligus Guru di SD Panca, kepada media ini sabtu (9/9).
Begitu juga halnya masyarakat juga mengalami efek yang cukup serius dari terlantarnya bangunan Gedung TKN dan SLTP (RKB) dimaksud, bagaimana tidak setiap tahunnya lebih 20 siswa tamatan SDN panca, terpaksa menghentikan sekolahnya, akibat tidak ada sarana dan prasasrana transportasi yang mendukung.
Sedangkan SLTP hanya ada di Gampong Lam tamot sejauh 11 Kilometer dari Gampong Panca, untuk bersekolah ketempat dimaksud setiap siswa harus menguraskan kantong orang tuanya minimal Rp 30.000 perhari, membayar ojek antar jemput (PP).
Ketua Komite Sekolah SD Panca, Tgk Abeng, yang di temuai di Panca Siang tadi, berharap , agar pemerintah Provinsi Aceh, segera melanjutkan pembangunan sarana tersebut, kerana masyarakat setempat sangat membutuhkannya, “ kami sangat mengharapkan bangunan yang pernah dibangun ini, segera dilanjut hingga tuntus, karena kami sangat membutuhkannya,” papar Abeng, dengan nada mengharap.
Terkait dengan keluhan masyarakat Kecamatan Lembah seulawah ini, belum ada tanggapan pasti dari dinas terkait. (Red/tim/**)
Komentar