Langsung ke konten utama

Petani Ikan Di waduk keliling Perlu di Perhatikan

Aceh Besar- Bermodal semangat dan Persatuan demi kemandirian untuk  bertahan hidup diera krisis global ini, sekelompok Pemuda Cot Bak Sukon Kuta Cot Glie, telah mengembangkan usaha Tani Ikan Air Tawar di lingkungan Waduk Keliling meski pasilitas cukup terbatas, dan bermodal  1000 benih ikan mas dan nila hasil jala di lingkungan waduk tersebut, hingga masa panen jelang disinyalir belum turun tangan pihak terkait.

Sebanyak dua buah kerambah berukuran 4x4 meter, menjadi tujuan akhir usaha seKelompok  remaja di seputar waduk keliling Kuta Cot Glie Aceh Besar, Cot Lhee Sagoe kelompok tani ikan air tawar yang  ketuai Munawar (25) sejak 3 bulan terakhir secara bersama-sama terus mengelola dua Keramba  Bantuan Koalisi Perlindungan Anak (KPA) Kabupaten setempat, menjadi lapangan kerja  alternative bagi 20 orang pemuda tanggung ini.

Sehingga usaha itu, terus berjalan secara bersama-sama, demi kemakmuran bersama, meski segala fasilitas yang dimiliki saat ini, hanya bermodal semangat dan kerja sama saja.

Inspirasi yang di gelut 20 muda belia ini, tidak saja memprihatinkan dari kurangnya jumlah keramba, melainkan, hingga pakan ikan pun terpaksa digunakan, pakan ikan pun terpaksa digunakan hasil produksi kelompok Cot lhee Sago, yang terbuat dari sejumlah bahan baku ringan yang di peroleh di lingkungan sekitar.

Keadaan ini, diakibatkan dari belum adanya perhatian dari pihak mana pun , terhadap apa yang telah di tekuni para anak muda-anak muda ini, tani ikan air tawar di geluti masuk usia panen.

 “ belum ada bantuan dari pihak lain, selain dari Koalisi Perlindungan Anak (KPA) Aceh Besar, kami bekerja dengan modal semangat aja, “ kata Munawar.

Persoalan ini patut di sesalkan, sementara program pemerintah selama ini senantiasa berbegron upaya peningkatan ekonomi masyarakat.

Kendati, sebuah usaha dengan mengedepankan semangat waja para belia-belia ini, di abaikan begitu saja, anehnya. Titik usaha yang di kelola nyaris sejengkal dengan hidung pengunjung waduk keliling Di Kuta Cot Glie Kabupaten Aceh Besar.

Meski demikian, Munawar  Ketua Kelompok Cot Lhee Sagoe yang di konfirmasi  wartawan  kamis (21/7) di lingkungan waduk keliling Kuta Cot Glie, berkomitmen, dirinya dan segenap anggota yang ada akan berupaya bertahan perkembangan usahanya walau harus ikat pinggang.  

 “ kami berencana akan terus meningkatkan jumlah keramba ikan,  ya,,,walau hasil jualan ikan usaha kami ini untuk sementara tidak dapat kami nikmati untuk kebutuhan pribadi,” tutur Munawar, lugu.

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Besar, Ir.M.Adil, yang di konfirmasi di sela-sela pelepasan benih ikan Bandeng , Bantuan BBAP Ujong Batee, mengatakan, pihaknya akan membantu usaha  kelompok tani Ikan  pimpinan Munawar, terutama bibit, sedangkan untuk keramba , adil tidak menyebutnya,“ kita akan bantu mereka, terutama benih, “ kata M.Adil.(Mopr/dln)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puluhan Ribu Pengguna Face Book,Kutuk Pelaku dan Pemilik FB “ Hina Nabi Muhammad”

(Pesan Rakyat) Aceh,   Sedikitnya 14325   pengguna   Jaringan sosial jenis Face Book, mengutuk   Keras   salah satu pengguna   FB   yang mencantumkan tulisan didindingnya, berisikan pelecehan terhadap Rasullullah (Nabi Muhammad.SAW). Face book yang beralamat email renna-angela@yahoo.com ini,     telah meng update   tulisan berbentuk makian dan penghinaan   atas Nabi   Muhammad SAW, sedikitnya empat kali berturut-turut,   dalam kurun waktu   3 hari sejak tanggal 29 hingga 31 Desember 2010. Yaitu Tanggal 23 Desember 2010 jam 9:05 dengan tulisan ”   gw kangen kontolnya mamad kontolnya segede batang kaktus, “   dan tiga   up date lainnya, tanggal 29 Desember 2010   sebanyak dua kali    yaitu sekira   jam 9:14   dan jam   9:17 , terakhir   tanggal 31 Desember 2010 jam 16:26 . Dengan tulisan yang lebih panjang.   “ muhamad perusak memek memek perempuan dasar nabi terkutuk!!!!! isi otak ma kontolnya cuma memek memek haram jadah!!!!!! dasar muhamad

Putri Bupati Diresepsi , 17 Ribu Tamu Jajaki Kota Jantho

Pesan Rakyat -Aceh Besar , Diperkirakan   sekitar 17000 jiwa lebih Masyarakat Aceh akan penuhi   lingkungan Kota Jantho hari ini (selasa 11/1/11), dimana 15000 jiwa, pengunjung merupakan para undangan resmi keluarga   Bupati Aceh Besar Dr.Tgk.H .Bukhari Daud,ME.d, sedangkan 2000 lain nya yang terdiri dari elemen masyarakat Aceh Besar dan sejumlah pegawai di jajaran Pemdakab setempat. Kegiatan kenduri   hudep (pesta-read) ini, adalah peresmian atas perkawinan dua putri Bupati Aceh Besar, yakni   Nada Riska,MSc dan Ade Nanda Alfitrah, dengan mempelai laki-laki yaitu,Oka Mardian.SPi dan Dr. Taufik Wahyudi Mahadi,SP.Og, yang berlangsung di lingkungan Pendopo Bupati Aceh besar di Kota jantho. Resepsi sekaligus acara terbesar yang pernah di gelar di kota Jantho   ini,merupakan satu-satunya kegiatan   pribadi   pimpinan Daerah   (Bupati) yang di gelar di Rumah dinas(Pendopo), dengan tujuan   untuk saling membagi kebahagian dengan   masyarakatnya. Kepa

Makan Kue Ilegal Sepasang Pelanggar Syariat di Eksekusi

Pesan Rakyat-Aceh Besar,  Akibat menikmati  Kue Ilegal (makanan Haram-read) sepasang anak manusia berbeda Kabupaten di Eksekusi Oleh Penegak Syariat Islam Kabupaten Aceh Besar , yang  berlangsung siang tadi usai Salat jumat di Lingkungan Mesjid Agung Al-Munawarah kota jantho. Pria  Asal Aceh jaya dan Wanita  asal Aceh Besar ini,  harus menerima Hukuman Cambuk  masing-masing sebanyak 8 kali  dari algojo, disebabkan  keduanya terlibat melakukan meusum , pada jumat malam tanggal 22 Oktober 2010  sekira jam 20.00 wib, di lereng perbukitan desa Tanoh Anoe kecamatan Lhong Kabupaten Aceh Besar. Sehingga kedua insan  yang telah  masing-masing berkeluarga tersebut dinyatakan melanggar Qanun Nanggroe Aceh Darussalam(NAD) nomor 14 tahun 2003, tentang pelanggaran  Syariat islam Meusum ,dengan ancaman hukuman 8 kali cambuk rotan di hadapan umum. Eksekusi yang di awali oleh tersangka  wanita  Kiki Haya Vila binti Yahya (17)  selanjutnya  algojo mengeksekusikan  

BEM FH Unmuha Aceh dan La-QUHP Gelar Seminar Tentang Kinerja Kepolisian di Aceh

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) bekerjasama dengan Lembaga Analisis Qanun Hukum dan Perundang-undangan (La-QUHP) Aceh menggelar seminar tentang kinerja kepolisian di Aceh, Kamis (30/5). Seratusan peserta memadati area seminar. “Tujuan pelaksanaan seminar untuk mengupayakan transformasi pemahaman terhadap peran kepolisian dalam penegakan hukum dan ketertibam masyarakat,” kata Ketua Panitia, Mikyal Bulqiah, didampingi ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH Unmuha, Novrizal Juanda, di Kampus Unmuha Aceh.

Terlibat Meusum, OKnum Polisi Di Sinabang Dihukum, Sipil di DPO

Simeulue -Inilah, muka oknum polisi berinensial  AZ dan SE, keduanya pelaku Meusum dengan salah seorang wanita  diluar nikah di Kabupaten Simeulue 3 juli lalu, sedangkan seorang lainnya warga sipil berinensial IA, hingga berita ini ditrbitkan masih berstatus DPO Polres Sinabang. Kompol Danu Windarto, yang bertindak sebagai ketua dalam sidang disiplin yang di gelar di Mapolres Simnabang Kabuapten Simeulue (20/7). Memutuskan Kedua Oknum Polisi Berpangkat Brigadir itu, di jerat dengan Peraturan Dsiplin Anggota Polri, Pasal 5 huruf a, PP nomor 2 tahun 2003, Dengan Ancaman  Hukuman  penjara  selama 21 hari.  Serta penahanan Pangkat selama 1 priode (6 bulan), serta kedua polisi itu juga akan di ganjar dengan sanksi di mutasikan, ke Pulau Siumat, Kecamatan Simeulue Timur. Keputusan ini lebih ringan dari pada tuntutan sebelumnya berjumlah 5 tuntutan, penundaan gaji  dan pangkat selama setahun ditolak. Berdasarkan keterangan dari Kapolres Sinabang melali Wakilnya Kompol

9 TAHUN KABUPATEN ACEH JAYA BERUSIA

Jalan Lingkar Lingkungan Pemkab Aceh Jaya Positif   Jadi Arena Balap Motor  Pesan Rakyat-Aceh Jaya,  Jalan Lingkar di lingkungan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Jaya Desa Kuala Meurisi Kecamatan Krueng Sabee Kabupaten Aceh Jaya, Resmi ditetapkan sebagai arena Sirkuit Kejuaraan Balap Motor,  baik di ajang  Kejuaraan Daerah (Kerda)  maupun Nasional. Hai itu dikatakan  keordinator  Wilayah (Korwil) Ikatan Motor Indonesia (IMI) Aceh  Kabupaten Aceh Jaya Ulem Fahlevi, sore tadi di Lingkungan Kantor Pemkab Setempat. Menurut Ulem, lintas Jalan lingkar komplek Kantor Pemda Aceh Jaya, telah memenuhi standar Naional untuk ajang balap motor, karena memiliki lintas hingga 1,2 KM, sedangkan terkait tikungan yang dianggap masih kurang kemiringan  akan di perbaiki kembali. ” jalur ini sudah sesuai standar Nasional, hanya Saja  tikungannya  yang masih perlu perbaikan,”  kata Ulem Fahlevi,kepada media ini sore tadi usai menyerahkan hadiah  Kejuaraan   B