PesanRakyat- Aceh Barat, Pintu gerbang mesjid Agung Meulaboh yang dibagun oleh Bank Aceh sepintas diperhatikan tidak memunculkan persepsi lain, tetapi jika diperhatikan dengan seksama jelas terlihat ukiran seni dibagian atas bermotif candi yang dikorelasikan dengan gambar patung.
Hal itu dikatakan sejumlah tokoh masyarakat pemuka Agama di Aceh Barat (27/1) kemarin. Hasaruddin, menurutnya ukiran gambar dibagian atas dekat puncak dibuat dengan khas kecandian berbentuk gambar manusia yang dibuat dengan indah bercat kecoklatan, ukiran yang dilekatkan semen diikat ber-urutan dibagian atas gerbang memunculkan protes dari masyarakat.
Para pemuka agama memerotes karena pihak Bank Aceh telah mengukir dibagian atas pintu Gerbang Mesjid Agung dengan korelasi candi berbentuk patung, gambar itu sangat kontra dengan khasanah budaya islam dalam lingkungan mesjid tidak diperbolehkan mengukir sesuatu menyurupai candi dan sebagainya. tambah hasanuddin.
Hasaruddin menambahkan, sebelumnya pihak Bank Aceh telah berjanji, Desember 2010 membongkar ukiran bermotif candi diatas gerbang itu, tetapi hingga akhir januari 2011 gambar bercorak candi itu masih terpampang di gerbang Mesjid Agung Meulaboh belum diganti dengan ukiran bermotif kaligrafi.
Hasaruddin menambahkan, sebelumnya pihak Bank Aceh telah berjanji, Desember 2010 membongkar ukiran bermotif candi diatas gerbang itu, tetapi hingga akhir januari 2011 gambar bercorak candi itu masih terpampang di gerbang Mesjid Agung Meulaboh belum diganti dengan ukiran bermotif kaligrafi.
”jadi dimana hak Bank Aceh menempel logonya ketika membagun pintu gerbang tersebut, itu artinya pihak Bank Aceh sengaja menjadikan mesjid Agung sebagai tempat promosinya, ujar Hasaruddin.
Tak hanya itu, protes serupa juga dilontarkan Husensyah,M.Pd, salah seorang warga Kota Meulaboh, menilai, bahwa posisi logo Bank aceh yang berupa Candi di pintu Gerbang Mesjid Agung tersebut, merupakan sebuah sikap yang brutal, dan tidak punya etika dalam menempatkan sesuatu hal, kata Husen.
Husensyah Berharap, agar pihak Bank Plat Merah itu segera meninjau ulang, sebelum kecaman keras masyarakat lebih membludak," orang Aceh sangat fanatik dengan agama, demi agama orang aceh nyawa rela lepas dari raga," tukas Husensyah.
Berdasarkan data yang di himpun media ini, Pintu gerban Mesjid Agung Baitul Makmur tersebut dibagun oleh PT Bank BPD Aceh dengan dana senilai Rp1,5 Miliyar, setelah pihak Pemda Aceh Barat menjual tanah tersebut ke Bank Aceh Cabang Meulaboh 3 tahun silam seharga Rp 1,8 Milyar, atas dasar penawaran pembangunan Pintu Gerbang Oleh Pihak Bank tersebut..
Pintu gerbang tersebut dibangun dengan luas 6 Meter dan tinggi 7 Meter, di dua arah, yakni Arah Barat dan Selatan.
Masyarakat menilai Ukiran bermotif candi itu sangat mempengaruhi citra Mesjid tersebut, baik dari pandangan tamu maupun ketenangan dan kekhusukan warga beribada.
Kepada Bank Aceh cabang Meulaboh, warga mendesag, agar ukiran tersebut segera diganti. tegas salah seorang sumber yang mengaku merasa benci dengan Ukiran tersebut. .
Kepala Bank Aceh Cabang Meulaboh Muslem Mahmud, yang dikonfirmasi wartwan via hand phone siang tadi. tidak memberikan komentar terkait hal itu. .(PR/w MBO)
Kepada Bank Aceh cabang Meulaboh, warga mendesag, agar ukiran tersebut segera diganti. tegas salah seorang sumber yang mengaku merasa benci dengan Ukiran tersebut. .
Kepala Bank Aceh Cabang Meulaboh Muslem Mahmud, yang dikonfirmasi wartwan via hand phone siang tadi. tidak memberikan komentar terkait hal itu. .(PR/w MBO)
Komentar