Pesan Rakyat-Aceh Besar, Ketua Fraksi PKS/PPP DPRK Aceh Besar, tgk.Irwan Abdullah, mengatakan, Pasca Tsunami tanggal 26 Desember 2004, lalu, seyogianya telah merobah hakikat tindakan Sosial masyarakat Kabupaten Aceh Besar,khususnya dan Masyarakat Aceh Umumnya.
Sehingga, gootong royong yang merupakan budaya khas,masyarakat Aceh dan telah berlaku sejak ratusan tahun sebelum Tsunami , ironisnya dalam masa enam tahunterakhir berobah drastis menjadi sikap individualisme, sehingga budaya yang menjadi pemersatu bangsa, serta salah satu poin dari cirri khas masyarakat Indonesia tersebut, hilang ditelan masa-masa rekontruksi yang serba digaji.
“Budaya gotong royong telah punah, ini diakibatkan masyarakat telah manja karena saat ada NGO serba di gaji,” kata Irwan Abdullah usai menghadiri peringatan tahun ke enam Musibah Tsunami di Kuburan Massal Desa Siron Kecamatan ingin Jaya (26/12/2010).
Irwan menambahkan, memang pembangunan infrastruktur diwilayah tersebut,sudah sangat memadai baik rumah penduduk, perkantoran maupun sekolah, namun yang cukup disayangkan, akibat tidak adanya dorongan pada kemandirian masyarakat, sehingga mengorbankan sosial masyarakat, itu sendiri, terang Pimpinan Pasantren di santan ini.
Untuk ,mengembalikan cita rasa dinamika budaya gotongroyong tersebut, menurut Irwan, Pemerintah tidak boleh melihat sebelah mata terhadap persoalan ini, tapi pemerintah harus secara cepat mungkin melakukan pembangunan sosialisasi ,agar budaya gotang royang ini, tidak hilang percuma di benak masyarakat, ujar irwan.
“Bila budaya gotong royong ini tidak ingin hilang ,maka pemerintah segaralah merujuk pada pembangunan sosial masyarakat, seperti membangun pasantren, meningkatkan dakwah, dan mengedepankan sikap kegotongrongan dalam kegiatan , bukan memusatkan diri pada pembangunan infrastruktur semata,” tukas irwan. (PR/dln)
Komentar